ROMER, Succes Story Bagian Tolak Ukur Untuk Kemenangan Pasangan Ini
BENGKULU – Analisis Pilkada menempatkan pasangan ini pada posisi sangat kuat tentu ada dasar argumentasinya. Bahwa rekam jejak masih hangat dirasakan semua pihak terkait kisah kesuksesan keduanya pada kompetisi legislatif bulan Februari 2024 lalu, adalah fakta argumentasi itu.
Rohidin memenangkan Partai Golkar, dan Meriani memenangkan telak putri kesayangannya Eliza Ermasari di DPD RI.
Succes story (sejarah kesuksesan) itu adalah bagian penting yang perlu dikaji semua pihak terkait pengamatan proses suksesi kepemimpinan melalui mekanisme demokrasi yang disebut pemilihan kepala daerah atau Pilkada. Seandainya ada komplain para pihak terkait pengungkapan fakta kesuksesan Rohidin-Meriani merupakan bagian dari promosi adalah dinamika politik itu sendiri.
Rohidin Mersyah punya rekam jejak pengalaman kepemimpinan yang panjang. Beranjak dari latar belakang pengalaman birokrasi yang sukses di Bengkulu Selatan membuat dia dipercaya untuk menjadi Wakil Bupati Bengkulu Selatan, sebagai pasangan Reskan Efendi sebagai Bupati. Kemudian sukses pada jabatan ini membuat Rohidin Mersyah ditarik oleh Redwan Mukti untuk dijadikan Wakil Gubernur Bengkulu tahun 2015 lalu.
Beranjak dari sinilah kisah tampuk kepemimpinan Bengkulu dipegang oleh Rohidin Mersyah, ketika Redwan Mukti tersandung kasus korupsi dan ditangkap KPK tahun 2016. Sesuai amanat Undang-Undang Rohidin Mersyah menggantikan Redwan Mukti, diangkat secara difinitif tahun 2018, setelah sebelumnya sebagai Plt sampai kasus Redwan Mukti berakhir dengan putusan hukum tetap.
Dimulai kepemimpinan orang nomor satu di Bengkulu inilah membuat Rohidin Mersyah dipercaya oleh DPP Partai Golkar untuk menjadi Ketua DPD Golkar Bengkulu. Dan kesempatan ini dibuktikan oleh Rohidin mengukir prestasi politik dengan memenangkan partai berlambang beringin. Sejak zaman reformasi, tidak pernah Golkar mendapatkan prestasi se gemilang ini. Kepemimpinan Rohidin sebagai ketua mampu mencapai 10 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu, dan mendapatkan suara tertinggi untuk DPR RI wilayah ini.
Lalu sosok Meriani, sebelumnya banyak orang tidak menyangka seorang perempuan seperti dia mampu membalikkan estimasi rendah terkait gebrakan politiknya. Bahwa pengalaman kesuksesan berusaha pada Meriani dinilai banyak pengamat waktu itu akan berbeda dengan perjuangan politik. Kalkulasi politik akan berbeda dengan kalkulasi berusaha, demikian pengamat mengatakan.
Tetapi dalam kenyataan, Eliza Ermasari sebagai putrinya, yang diperjuangkan dengan berbagai strategi oleh Meriani membuat orang tercengang saat melihat hasilnya. Eliza Ermasari dan ibunya bernama Meriani yang saat itu dipandang sebelah mata ternyata mampu menjungkirbalikkan analisis dan perkiraan para kompetitornya.
Jadi, bagi Rohidin Mersyah mengambil ibu Meriani sebagai wakil adalah pilihan yang sangat cerdas. Tentu kesuksesan Meriani sebagai pengusaha ternama di Bengkulu adalah hal tersendiri tentang potensi yang dimilikinya. Namun yang dilihat oleh Rohidin sebagai politisi Golkar yang saat ini masih menjabat Gubernur Bengkulu, adalah gebrakan politik Meriani. Sebelumnya tak pernah disangka orang akan bisa sesukses ini, dan itulah pertimbangan penting Rohidin menjadikannya sebagai Wakil untuk pasangannya.
Intinya, pasangan Rohidin Mersyah dan Meriani atau disingkat ROMER, tidak lain penyatuan dua figur yang telah membuktikan tentang kinerja kesuksesan politik masing-masing. Dan latar belakang historis yang lain, seperti keterwakilan wilayah dimana Meriani terlahir dari darah Rejang dan Selatan membuat figur ini mempunyai magnetud yang kuat, dan dapat diterima oleh semua pihak.
Hal terpenting lain, di bawah permukaan pasti ada strategi yang tidak mampu dipantau semua orang. Dan itu bisa jadi dapat menjadi kenyataan kesuksesan politik kedua figur ini pada Pilkada tahun 2024, sebagaimana hasil kinerja Meriani yang mencengangkan banyak orang.(*)