Kades Batu Lambang Keluhkan Adanya Dugaan Praktek Prostitusi Tarif 5000 Di Wilayahnya
BENGKULU SELATAN - Viral di media sosial adanya dugaan praktek prostitusi di kawasan Tebat Gelumpai Desa Batu Lambang Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Hal tersebut terungkap saat Satpol PP Kabupaten Bengkulu Selatan melakukan razia patroli dan mendapati sekelompok remaja yang sedang nongkrong di tempat tersebut beberapa waktu yang lalu.
Praktek adanya prostitusi tarif 5000 sekali "ngecas" di akui oleh beberapa remaja yang di intrograsi oleh satpol PP, hingga kabar tersebut viral di media sosial dan mendapat respon serta tanggapan dari berbagai pihak.
Kepala desa Batu Lambang, Evan, menyayangkan adanya kejadian tersebut. Diakuinya, jika setiap malam memang banyak remaja yang nongkrong di kawasan tepat Gelumpai. Dirinya pun pernah melihat jika beberapa remaja tersebut pernah nongkrong dengan membawa miras.
"Kami sering berupaya untuk membubarkannya, namun para remaja tersebut terkesan tidak memperdulikan teguran kami, bahkan ada yang melawan," kata Evan Kades Batu Lambang, saat menyampaikan keluhannya pada acara Coffee Morning yang digelar Polsek Kota Manna Jum'at, (23/08/2024).
Dirinya meminta Pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Selatan melalui pihak terkait yaitu Satpol PP maupun Aparat penegak hukum agar supaya intens melakukan patroli ke kawasan tersebut, karna sudah dinilai meresahkan masyarakat sekitarnya.
"Selaku Pemerintah desa kami meminta pihak terkait maupun APH untuk selalu melakukan patroli rutin ke kawasan tersebut, bila perlu kawasan Tebat Gelumpai tersebut dipasang lampu sorot," pintanya.
Ditempat yang sama, Kapolsek Kota Manna Iptu. Erik Fahreza SH sangat merespon apa yang disampaikan oleh Kades Batu Lambang tersebut. Dirinya memastikan, bersama anggotanya akan selalu intens melakukan patroli ke kawasan tersebut.
"Sinergi bersama masyarakat selalu kami butuhkan dalam upaya kita bersama menjaga kamtibmas yang kondusif, terimakasih atas masukannya, kami akan pastikan selalu intens melakukan patroli terutama di kawasan itu, dan titik dimana tempat-tempat yang rawan dapat memicu adanya gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat," pungkas Iptu. Erik Fahreza SH.(Red)